7 Alasan Musik 90an Indonesia Selalu Jadi Tren Abadi
Kalau kamu generasi 90an pasti nggak asing dengan band-band seperti Dewa 19, Sheila on 7, Basejam, Wayang, Caffeine, Slank, sampai Jamrud. Atau penyanyi solo seperti Alm. Chrisye, Ruth Sahanaya, Titi DJ, Krisdayanti. Jangan lupakan juga grup vokal seperti AB Three dan Project Pop. Kemana ya, penyanyi-penyanyi yang meramaikan masa anak-anak dan remaja kita itu? Banyak yang sudah bubar, atau kalau belum bubar, mereka telah beradaptasi dengan musik zaman sekarang.
Bukannya menganggap musik saat ini kurang berkualitas, tapi sebagai generasi 90an, sebagian orang merasa sulit lepas dari musik-musik saat muda itu. Meski band-band dan musisi baru terus bermunculan, playlist kita terkadang masih didominasi oleh musisi-musisi tahun 90an sampai awal 2000an.
Untuk kamu yang nggak bisa lepas dari musik 90an hingga awal 2000an, mungkin inilah alasan kenapa musik Indonesia itu seperti tren abadi yang nggak ada matinya.
1. Ada yang bilang 90an adalah era terbaik musik Indonesia.
Mulai dari kualitas suara sampai musikalitasnya nggak perlu ditanya
Banyak pendapat mengatakan bahwa era 90an adalah The Golden Age nya musik Indonesia. Alasannya, musik-musik di era 90an memiliki kualitas yang benar-benar kualitas. Hanya yang memang baguslah yang bisa muncul di permukaan. Kombinasi antara bakat suara yang oke punya, dan musikalitas yang keren abis, era 90an memang mampu menghasilkan lagu-lagu yang berkualitas. Banyak album-album yang meledak di pasaran dan masih banyak didengarkan sampai sekarang. Kalau ada tokoh yang terkenal, jelas itu karena kualitas musiknya, bukan kontroversi yang melingkupi kehidupannya. Kalau saat ini, penyanyi nggak perlu bikin album. Cukup satu single yang hits, didukung kasus-kasus sensasional, bisa membuat seseorang disebut dengan penyanyi terkenal.
2. Musik 90an juga sangat bervariasi. Pop, Rock, Rap, sampai music parody juga ada. Lengkap banget!
Soal variasi, musik 90an jelas jagonya. Kalau sekarang kebanyakan dunia musik kita didominasi aliran pop dan sedikit jazz, kita punya banyak aliran di era 90an. Mau pop? Dengarkan saja lagu-lagu Base jam, Dewa, atau Sheila On7. Kalau kamu penyuka musik Rock, Slank, Boomerang, atau Jambrud bisa kamu jadikan idola. Meski lirik-liriknya terkesan aneh dan to the point, sesungguhnya lagu-lagu Rock masa itu menyimpan sejuta makna yang dalam. Iwa K bisa menjadi kiblat bagi pecinta Rap, dan kalau kebetulan kamu suka Dangdut, lagu-lagu Meggy Z bisa kamu jadikan pilihan.
Nggak cuma soal aliran, era 90an juga punya penyanyi solo, band, dan bahkan boyband dan girlband. Lengkap. Jadi kita punya banyak pilihan. Musisi tahun 90an juga nggak terkesan ikut-ikutan. Nggak seperti sekarang, mentang-mentang lagi masa emasnya boyband girlband, lalu semua membuat boyband dan girlband.
3. Musisi 90an punya berbagai tema lagu yang tak melulu cinta. Ada hal menggelitik lain seperti isu sosial hingga protes kepada pemerintah
Bukan hanya musiknya yang bervariasi, tema-temanya juga. Nggak seperti musik zaman sekarang yang kebanyakan bercerita tentang jatuh cinta, perselingkuhan, mendua, patah hati, dan pokoknya tentang cinta-cintaan, musik 90an nggak melulu berkisah soal cinta. Ada yang berkisah tentang lingkungan, seperti yang diceritakan oleh Nugie di lagu Burung gereja dan Pembuat Teh. Selain lagu cinta yang puitis abis, Dewa 19 juga mengangkat filsafat kehidupan dan masyarakat sosial di lagu Bukan Rahasia, Cintailah Cinta, dan Air Mata. Kalau kamu suka komedi yang dibalut musik? Coba aja dengerin lagu-lagu Project Pop. Jangan lupakan Iwan Fals juga kalau kamu pengen tahu tentang lagu-lagu yang bertema protes terhadap ketidakadilan kala itu.
4. Lagu-lagu cinta di era 90an selalu puitis dan berkelas.
Bahkan banyak lagu yang liriknya terinspirasi dari syair-syair pujangga. Untuk kamu yang suka galau soal cinta, musik-musik era 90an jelas akan memanjakan kegalauan. Syair-syair lagunya yang puitis dan bermakna dalam membuat lagu-lagunya jadi berkelas. Bahkan banyak lagu-lagu cinta yang syairnya terinspirasi dari syair-syair pujangga, seperti yang dilakukan oleh Ahmad Dhani di lagu-lagu Dewa. Lagu-lagu cinta di tahun 90an, meski mengisahkan tentang patah hati, tapi tak membuat kita semakin cengeng. Karakternya yang khas membuat lagu-lagunya selalu membekas.
5. Puitis tapi nggak rumit.
Banyak lagu yang liriknya sederhana tapi nggak terkesan dibuat seadanya
Tak berarti semua lagu cinta di era 90an memakai syair lagu yang rumit dan super puitis. Ada juga lagu-lagu yang liriknya sederhana, memakai bahasa sehari-hari, tapi begitu mengena di hati. Meski semuanya sederhana, nggak ada kesan musiknya dibuat seadanya.
6. Memanjakan
Musik 90-an memanjakan kita yang waktu itu masih anak-anak. Kita tak perlu mendengarkan lagu untuk orang dewasa; masih banyak yang dibuat untuk anak seusia kita
Yang membuat prihatin dari musik zaman sekarang adalah minimnya lagu anak-anak. Jadi anak-anak yang baru berkembang mengenal dunia dipaksa mendengarkan lagu-lagu orang dewasa yang soal cinta-cintaan. Maka, beruntunglah kita yang masih merasakan lagu-lagu Diobok-oboknya Joshua, Nyamuk-nyamuk nakalnya Enno Lerian, Lumba-lumba nya Bondan Prakoso, dan lagu-lagunya Trio Kwek-kwek. Kita nggak dipaksa mendengarkan lagu-lagu dewasa yang bisa membuat kita dewasa sebelum waktunya. Penyanyi anak-anak akan menemanimu menikmati masa kanak-kanak.
7. Bukan cuma musik dan lagunya, era 90an juga punya acara musik yang benar-benar membahas musik.
Nggak bisa disangkal, perkembangan musik turut didorong oleh acara-acara music yang berkualitas. Masih ingat kan acara-acara musik di tahun 90an seperti MTV Ampuh?
Yap, di sini, acara musik benar-benar membahas tentang musik. Bukan acara musik yang lebih banyak membahas bercandaan yang kadang keterlaluan. Selain MTV Ampuh, masih banyak juga acara musik berkualitas seperti Pentas Sejuta Aksi, dan Clear Top ten. Nggak ketinggalan, untuk kamu yang dulu masih anak-anak, Tralala-trilili dan Cilukbaa bisa jadi tontontan favorit.
Musik 90an Indonesia telah meninggalkan jejak yang begitu mendalam di hati para pendengarnya. Dari variasi genre hingga lirik yang puitis, era tersebut menyajikan karya musik berkualitas yang masih relevan hingga kini. Bagi kamu yang tumbuh di era tersebut, tak heran jika sulit lepas dari playlist berisi lagu-lagu legendaris. Musik 90an tak hanya membawa kenangan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas generasi yang pernah merasakannya. Meski tren musik terus berubah, karya-karya musisi 90an tetap abadi dan selalu menjadi pilihan untuk didengarkan kapan saja.